Biwa merupakan salah satu alat musik tradisional Jepang yang kaya akan sejarah dan budaya. Instrument ini sering dikaitkan dengan narasi-narasi sastra klasik Jepang dan memiliki peran penting dalam musik tradisional Negeri Sakura tersebut. Melalui artikel ini, kita akan menjelajahi asal-usul, struktur, dan peranan unik Biwa dalam budaya Jepang.
Sejarah dan Asal-Usul Biwa
Biwa adalah alat musik petik yang berasal dari Persia yang dibawa ke Jepang melalui Tiongkok dan Korea sekitar abad ke-7 hingga ke-8. Alat musik ini menjadi populer terutama di kalangan kaum bangsawan dan berkembang seiring berjalannya waktu, baik dalam hal bentuk maupun gaya permainan.
Deskripsi dan Struktur
Secara fisik, Bi wa memiliki bentuk yang mirip dengan laúd atau mandolin, dengan tubuh yang bulat atau lonjong dan leher yang pendek. Jumlah senarnya bervariasi, mulai dari empat hingga lima senar, tergantung pada jenis dan gaya Biwa. Bi wa dimainkan dengan menggunakan pemetik khusus dan memiliki suara yang khas, seringkali beresonansi dan mendalam.
Jenis-Jenis Biwa
Terdapat beberapa jenis Bi wa , diantaranya adalah:
Biwa Gagaku – Digunakan dalam musik istana Jepang kuno (Gagaku).
Satsuma Bi wa- Populer di kalangan samurai, dengan suara yang tegas dan dinamis.
Chikuzen Bi wa- Memiliki suara yang melankolis, sering digunakan untuk mendongeng atau bercerita.
Heike Bi wa- Khusus digunakan untuk menuturkan kisah epik “Heike Monogatari”.
Baca Juga : Instrumen Musik Klasik: Evolusi dan Pengaruhnya di Eropa
Peran dalam Budaya Jepang
Biwa tidak hanya sekedar alat musik, namun juga medium untuk menceritakan kisah dan sejarah. Pemain Bi wasering mendongeng atau membacakan puisi sambil memainkan instrument ini, menciptakan nuansa yang mendalam dan puitis. Alat musik ini sangat erat dengan naratif sejarah dan mitologi Jepang, menjadikannya bukan hanya sebagai media hiburan, tetapi juga pendidikan dan pelestarian sejarah.
Kesimpulan
Biwa, dengan suara yang khas dan metode permainan yang unik, tidak hanya menjadi alat musik yang menghibur tetapi juga menjaga dan meneruskan kisah serta sejarah musik Klasik. Dalam dunia modern yang serba cepat, Bi wa masih bertahan sebagai simbol dari keindahan dan kedalaman tradisi Jepang, menunjukkan bagaimana alat musik dapat melewati batas waktu dan terus dihargai dari generasi ke generasi.