Alat Musik Japen (atau sering juga disebut dengan Jape) merupakan salah satu alat musik tradisional yang berasal dari Kalimantan, khususnya dari suku Dayak. Alat musik ini memiliki bentuk yang mirip dengan kecapi dan menjadi salah satu identitas budaya dari masyarakat Dayak.
Deskripsi Alat Musik Japen
Japen biasanya terbuat dari kayu ulin atau kayu belian yang dikenal memiliki ketahanan terhadap cuaca dan serangga. Bentuknya mirip dengan perahu kecil dengan bagian tengah yang berlubang. Dawai Japen biasanya terbuat dari serat tumbuhan atau dawai logam. Pemainnya akan memetik dawai tersebut untuk menghasilkan melodi.
Fungsi dan Peran Alat Musik Japen
- Upacara Adat: Japen sering dimainkan dalam berbagai upacara adat Dayak, seperti upacara perkawinan, panen raya, atau upacara pengobatan.
- Pengiring Tari: Alat musik ini juga sering menjadi pengiring tari-tarian tradisional Dayak.
- Hiburan: Di luar konteks ritual, Japen juga dimainkan sebagai bentuk hiburan dalam pertemuan-pertemuan sosial masyarakat.
Cara Bermain Japen
- Memainkan Japen memerlukan ketelatenan, perasaan, dan pemahaman terhadap ritme dan melodi tradisional suku Dayak. Berikut adalah langkah-langkah dasar dalam bermain Japen:
- Posisi Duduk: Pemain harus duduk bersila di depan Japen dengan postur tubuh yang tegap. Posisi ini memudahkan pemain untuk menjangkau semua bagian dawai dan memainkannya dengan bebas.
- Penyeteman Dawai: Sebelum memulai, pastikan dawai Japen sudah distem dengan benar. Biasanya, Japen memiliki tiga sampai lima dawai, dan masing-masing dawai memiliki nada khusus. Dawai distem sesuai dengan kebutuhan lagu yang akan dimainkan.
- Teknik Memetik: Gunakan jari telunjuk dan jari tengah untuk memetik dawai. Pemilihan jari tergantung pada kebiasaan dan kenyamanan pemain. Ada pemain yang lebih suka menggunakan jari tengah, sementara yang lainnya mungkin menggunakan kombinasi dari keduanya.
- Memahami Ritme: Setiap lagu tradisional Dayak memiliki ritme khas. Pemain harus memahami ritme tersebut agar bisa memainkan Japen dengan benar. Ada baiknya pemain terlebih dahulu mendengarkan lagu atau melodi yang akan dimainkan sebelum mulai bermain.
- Penggabungan Vokal: Jika pemain juga menyanyi sambil memainkan Japen, penting untuk memastikan bahwa vokal dan alat musik sinkron. Ini memerlukan latihan khusus dan kesabaran, karena menggabungkan suara vokal dan melodi Japen bisa menjadi tantangan.
- Ekspresi dan Perasaan: Bermain Japen bukan hanya tentang teknik, tetapi juga tentang mengekspresikan perasaan dan emosi. Pemain harus merasakan setiap nada dan melodi yang dimainkan, dan menyampaikan perasaan tersebut kepada
Kekhasan dan Varian
Japen memiliki variasi bentuk dan ukuran tergantung dari daerah asalnya di Kalimantan. Meski demikian, karakteristik suara dan teknik bermainnya relatif serupa di seluruh daerah.
Pelestarian
Seperti banyak alat musik tradisional lainnya di Indonesia, juga menghadapi tantangan dalam pelestarian. Urbanisasi dan modernisasi telah menyebabkan generasi muda kurang tertarik untuk belajar memainkan alat musik ini. Namun, berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah daerah, komunitas, dan lembaga budaya untuk melestarikan Japen, baik melalui pelatihan, festival, hingga inklusi dalam kurikulum sekolah.
Kesimpulan
Japen bukan hanya sekadar alat musik, tetapi juga simbol dari kekayaan budaya suku Dayak di Kalimantan yang sama persis dengan Gitar. Dengan sejarah dan peranannya yang mendalam dalam kehidupan masyarakat, penting bagi kita semua untuk menghargai dan melestarikan warisan budaya ini agar tetap hidup dan dikenal oleh generasi-generasi mendatang